Langsung ke konten utama

Permainan Psikologi di Dunia Media Sosial


Media sosial berhasil mempermainkan psikologi konsumennya. Mereka membuat dagangannya menarik, lalu kita tertarik, sampai akhirnya menjadi polemik, dan membuat kita fanatik.
Kita menyadari bahwa media sosial bukan lagi sebuah wadah untuk menjalin pertemanan atau sekedar ‘jembatan’ untuk menyatukan silaturahmi. Media sosial telah menjadi sesuatu yang lebih besar dari yang di perkirakan, media sosial telah membentuk sebuah dunia baru bagi para penikmat jaringan internet, sebuah dunia kebebasan yang menjadi tren di kalangan sosialita.
Kolom status yang ada di Facebook maupun di Twitter berhasil merayu kita untuk terus menulis kalimat-kalimat yang mencerminkan keadaan diri sendiri. Dan kalimat-kalimat status tersebut dapat terlihat di linimasa seorang teman, dan begitupun sebaliknya. Melalui linimasa, kita dapat mengetahui perkembangan sekitar, update berita, pergaulan, sampai jual-beli terjadi disini. Hingga istilah-istilah seperti hashtag, TT atauTrending Topic, terbawa-bawa sampai ke kehidupan sosial di dunia nyata. Itulah bukti dari ‘Keagungan Media Sosial’.
Mungkin zaman sudah berubah, mungkin manusia semakin pintar dan sudah terbiasa hidup di dunia media sosial. Sehingga kita ‘merasa’ bahwa setiap status yang tertulis tak lagi mencerminkan keadaan atau sifat seseorang. Maksudnya? Baik, media yang paling sederhana untuk dijadikan contoh adalah, Twitter. Di Twitter, terdapat sistem toleransi yang disebut Following dan Followers. Dan kita pasti tahu maksud dari kedua istilah tadi. Maka Followers adalah unsur penting yang harus kita miliki di dunia ini. Bahkan, jumlah banyaknya Followers dapat membuat seseorang merasa dirinya Tuhan.
Kita mempunyai beberapa alasan untuk mem-follow seseorang, bisa karena ‘twit’nya menarik atau hanya atas nama pertemanan belaka. Saling mem-follow sudah menjadi budaya, baik antara teman di dunia nyata maupun teman di dunia maya. Jika sudah saling follow, otomatis setiap status yang tertulis dapat terlihat di linimasa. Dan ‘Drama Media Sosial’ banyak terjadi di linimasa ini.
Media sosial adalah sebuah alat yang menjadikan linimasa sebuah lembaran yang penuh dengan drama. Beberapa orang menganggap media sosial sebagai alat untuk menghibur diri, sebagian lagi menggunakannya sebagai alat untuk pencitraan diri, dan yang lain menggunakannya sebagai alat untuk menghipnotis masa. Sedangkan beberapa orang hanya sebagai penikmat yang masih lugu, dan ingin menikmati tren, kemudian justru terjebak di dalam linimasa yang penuh dengan tanda tanya. Maka dari sinilah drama dimulai.
Saat kita berada di dalam linimasa, sebuah kontraksi terjadi di dalam diri. Akuilah, bahwa sering kali kita terpanggil untuk menulis sesuatu yang menarik hanya untuk terlihat baik di hadapan followers. Bahkan menulis hal-hal yang sedang hangat diperbincangkan hanya untuk mencari perhatian, sekedar pengharapan akan retweetdari followers. Mengapa kita begitu? Karena layaknya manusia, kita pun ingin di akui keberadaannya. Eksistensi dunia maya.
Dan yang lebih lucu adalah, jika ada kalimat status yang terlihat tidak enak berada di linimasa mu maka kau akan tersinggung, merasa bahwa mereka menuliskan sesuatu yang nyinyir di matamu, yang padahal mereka sama sekali tak ada maksud tertentu di balik penulisan kalimat tersebut, hanya sekedar ngedumel. Lagipula, sifat seseorang bisa berubah setiap harinya, jadi gaya dan karakter penulisan orang tersebut pun bisa berubah mengikuti suasana hatinya. Bahkan, bukankah itu adalah sebuah resiko dari mem-follow? Membaca semua statusnya, baik status yang menarik maupun status yang mengandung sinisme, lantas mengapa tersinggung?
Juga ada kasus yang seperti ini, seseorang menulis status tentang kesedihan yang sangat tragis, lalu kita melihatnya dan langsung mengganggap bahwa orang tersebut sedang dalam keadaan bersedih dan cengeng. Yang padahal, orang itu hanya sekedar menuliskan sebuah bait lagu yang baru saja ia dengar dan menurutnya menarik untuk ditulis, dan ia menuliskannya sambil tertawa. Apakah ini bisa ditolerir? Media sosial membuat kita mudah terhasut oleh sesuatu yang belum terbukti kebenarannya.
Yang harus di ingat adalah, dalam setiap tulisan yang terjadi di linimasa belum tentu mencerminkan keadaan seseorang. Tulisan status di media sosial sangat berbeda dengan tulisan yang ada di dalam sebuah berita. Belum tentu mengandung makna, belum tentu mengandung informasi. Jangan cepat mengambil keputusan atas keadaan seseorang. Dari sini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa, mood bukan hanya mempengaruhi cara dalam menulis status, tetapi juga dalam membacanya.
Media sosial berhasil mempermainkan psikologi konsumennya. Mereka membuat dagangannya menarik, lalu kita tertarik, sampai akhirnya menjadi polemik, dan membuat kita fanatik.
Ya, beberapa orang tak sanggup mengendalikan kekuatan media sosial yang begitu dahsyat, sehingga mereka terlalu menganggapnya serius. Kita pun kadang begitu, tak perlu menyangkal. Yang perlu di renungkan adalah, cepat atau lambat kita harus menyadari bahwa dunia media sosial ini akan menjadi lebih besar dan kuat. Jika kita tak sanggup menahan  kharismanya, maka kita akan kehilangan jati diri. Maka tetaplah menjadi dirimu sendiri, dimanapun dan kapanpun.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jatuh dari Balkon Hotel, Lee Selamat Meski Kepala "Penyok"

swns.com/daily mail Lee Charie bersama ibunya Natalie dan saudarinya Kirsty di rumah sakit di Cambridge, Inggris. Lee kini menunggu operasi pemasangan plat titanium di kepalanya. Para pekerja hotel saat itu menemukan Lee sudah tak sadarkan diri setelah jatuh dari ketinggian sekitar tujuh meter. Lee lalu dilarikan ke klinik kesehatan yang lebih besar di Pulau Koh Samui. Selama dua hari, Lee tak sadarkan diri meski paramedis berusaha menyadarkan kembali pria yang sehari-hari bekerja sebagai pembersih kolam renang itu. Akhirnya tim dokter memutuskan untuk mengangkat seperempat tengkorak Lee yang hancur akibat kecelalakaan demi memberi ruang bagi otak laki-laki itu untuk pulih. Dua pekan setelah pembedahan dan kondisi Lee sudah mulai membaik, dia dipulangkan ke Inggris. Dokter setempat menyerahkan tengkoraknya yang sudah diangkat di dalam sebuah kotak steril untuk dibawa pulang. Kotak berisi sebagian tengkorak Lee itu dijaga seorang dokter Thailand yang ikut ke Inggris u...

10 Printer Terbaik Di Pasaran

Apakah anda sedang mencari printer untuk rumah atau kantor anda, dan menemui kebingungan karena dihadapkan pada pilihan yang ditawarkan oleh banyaknya produsen printer tersebut. Berikut adalah 10 printer terbaik dipasaran: 1. Canon Pixma MX882 Wireless All-in-One Canon Pixma MX882 Wireless Inkjet Office All-in-One menggabungkan desain dengan fitur yang menarik, baik digunakan untuk rumah dan kantor, dan mencetak teks dan foto dengan baik. 2. Dell 2150cdn Laser warna 2150cdn Dell memang sedikit lebih lambat dalam prosesnya, tapi sebanding dengan hasil yang dihasilkannya dengan kualitas yang tinggi. 3. Canon imageClass MF4570dn Canon ImageClass MF4570dn laser monokrom menawarkan kecepatan, kualitas output yang  tinggi, dan semua fitur yang mungkin anda butuhkan dalam kantor atau rumah. 4. Panasonic KX-MB2000 Panasonic KX-MB2000 laser mono printer multifungsi sangat cocok untuk usaha micro atau rumahan dengan kebutuhan pencetakan yang relatif ringan. 5. Brother HL-...

Avatar : The Legend Of Korra

Di postingan saya kali ini, saya akan menceritakan sebuah film yang berjudul " Avatar : The Legend Of Korra" . Korra merupakan seorang wanita yang terlahir dari sebuah keluarga di kutub utara. Mungkin menurut anda film terakhir film Avatar The Legend of Ang merupakan film terakhir dari avatar. Dibalik kejayaan perdamaian , masih adaa aja masalah dan kebencian. Dimana ada seseorang lelaki yang ingin menguasai dunia dimana dia merupakan seseorang yang mengunakan sebuah topeng merah dan putih. Dia mengatakan akan ada evolusi bagi seluruh dunia .... Tetapi masya rakat percaya begitu saja kepadanya. Dan berita tentang si kora dimana sang lelaki berencana untuk membunuhnya ... jadi bagaimana cerita selanjutnya ?? mari dagena, klick saja i  jenda               " artinya " klick di  sini  untuk menonton film lengkapnya ok ???